Jual Topeng anonymous Indonesia Original

Jual topeng anonymous indonesia buat kalian yang pengen beli topeng anonymous terpercaya saya rekomendasikan deh belinya di topenganonymous.net  . karena disana sangar powerfull sekali .



selain belanjanya aman , topeng sampai dengan keadaan masih bagus . tidak cacat . karena sempat dulunya saya beli topeng tapi sampai dirumah topengnya kaya kelindes truk .

tapi kalau beli di topenganonymous.net . barang bagus sampai tujuan . karena disana topengnya menggunakan box . jadi aman saat pengiriman .

jual topeng anonymous terpercaya hanya di topenganonymous.net


LogoUndikshaKmt


                                                                   


FISIOLOGI REPRODUKSI




OLEH :
NAMA                       :  GEDE PANDYAASKARA
 NIM                           :  1003061018
FAKULTAS              :  MIPA
JURUSAN                  :  D3 BUDIDAYA KELAUTAN



UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2011

VIVIPAR
      Bila embrio tumbuh dan berkembang di dalam uterus dan mendapat nutrisi dari induknya melalui plasenya.
Misalnya : pada beberapa jenis mammalia.
      Pada umumnya mammalia melahirkan anaknya (vivipar) dan kemudian menyusui anaknya sampai anaknya mandiri.
                 Kecuali  Platypus dan Pada hewan berkantung (Marsupialia)
`              
3 CONTOH IKAN YANG VIVIPAR

1.   Ikan pesut mahakam, terletak di sungai kalimantan
2.      Ikan molly
3.      Ikan sword tail

OVIVAR
      Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur   dan dilindungi oleh cangkang.
Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang ada   di dalam telur. Telur dikeluarkan dari tubuh induk betina lalu dierami hingga menetas menjadi anak. Ovipar terjadi pada burung dan beberapa jenis reptil.

3 CONTOH IKAN YANG OVIVAR

1.      Ikan kerapu
2.      Ikan tuna
3.      Ikan kakap



OVOVIVIVAR
               Ovovivipar merupakan embrio yang berkembang di dalam telur, tetapi telur tersebut masih tersimpan di dalam tubuh induk betina. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang berada di dalam telur. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induknya dan anak akan keluar dari vagina induk betinanya

3 CONTOH IKAN YANG OVOVIVIVAR
1.      Ikan Hiu
2.      Ikan guppy
3.      Ikan elasmobranch












REPRODUKSI HEWAN AIR

Reproduksi seksual fertilisasi internal
sel telur bersatu dgn sperma di dalam tubuh induk).Digunakan organ bantu pemijahan, spt: gonopodium, myxopterygium, danTenaculum.Contoh: Elasmobranchii, Anablepidae, Poecilidae.

3 contoh hewan air yang berreproduksi seksual fertilisasi internal :
1.      Bull Shark
merupakan hiu yang kekar dengan kelakuan yang sangat agresif. Hiu ini diketahui sebagai salah satu hiu yang paling berbahaya yang ditemukan di seluruh dunia termasuk area perairan hangat, sungai2, dan danau2. Mereka dapat bertahan hidup di perairan asin maupun tawar ,Mereka berburu sendirian dan berenang di daerah perairan dangkal dan dapat terlihat jinak ketika Anda melihatnya, namun mereka dapat mengubah perilakuknya itu dengan sangat cepat menjadi ganas! Mereka berkembang biak pada musim panas dan dapat melahirkan hingga 13 hiu muda. Taksonomi

Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Chondrichthyes
Subclass: Elasmobranchii
Order: Carcharhiniformes
Family: Carcharhinidae
Genus: Carcharhinus
Species: C. Leucas


2.         Oceanic Whitetip Shark
Hiu ini dapat ditemukan secara global di perairan dalam. Mereka memiliki sirip dada yang berbeda, karena sirip ini jauh lebih besar daripada kebanyakan sirip hiu. Hiu ini biasanya mencari makan dengan berenang di antara sekelompok ikan2 kecil dan memakannya. Ketika mencari makan bersama teman2nya, hiu ini menjadi agresif 
Taksonomi
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Chondrichthyes
Subclass: Elasmobranchii
Order: Carcharhiniformes
Family: Carcharhinidae
Genus: Carcharhinus
Species: C. lngimanus.


3.      Great White Shark
Inilah hiu terganas yang legendaris itu. Great White Shark dapat ditemukan di daerah pantai dengan suhu perairan antara 54-74 derajat Fahrenheit. Hiu ini pada umumnya dapat tumbuh hingga 13 atau 16 kaki. Mereka suka memakan anjing laut dan berang2 namun kadang2 mereka akan menelan sesuatu yang tidak dapat mereka cerna. Mereka kadang2 juga menyerang lumba2

Taksonomi
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Chondrichthyes
Subclass: Elasmobranchii

Reproduksi seksual fertilisasi eksternal
Ikan pada umumnya merupakan kelompok Reproduksi seksual fertilisasi eksternal, ikan betina dan ikan jantan tidak memiliki alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun mengeluarkan ovum yang tidak akan berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina mencari tempat yang rimbun olehtumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air.
Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yang disalurkan melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan keluar melalui kloaka, sehingga terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan ovum yang dibuahi melekat pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu


Tiga contoh hewan air yang berreproduksi seksual fertilisasi eksternal.
1.      Ikan bandeng
Adalah ikan yang  melakukan vertilasi di luar tubuh dari induknya,
2.      Ikan kerapu lumpur
dan meletakkan telur mereka. Pertama, ikan ini yang meletakkan telurnya dalam cekungan lumpur dan kemudian menimbunnya.
3.      Ikan badut
jenis ikan yang menyebarkan telurnya di antara tanaman air
               




10 binatang laut yang berbahaya

1. Belut Laut
Gigitan kuat dari gigi tajam belut laut dapat mengakibatkan luka serius yang rentan terkena infeksi bakteri dari mulut hewan primitif ini. Belut ini kerap bersembunyi di celah-celah dan lubang karang pada siang hari dan berburu makanan di malam hari. Para ahli kelautan menyarankan penyelam untuk menjauhkan tangan dari celah atau lubang mencurigakan untuk menghindari serangan. Satu lagi, jangan pernah memberi makan hewan ini jika tidak mau diserang oleh kawanannya.
9. Singa Laut
2. Singa Laut
Singa laut dapat digolongkan sebagai binatang imut, mudah dilatih, dan banyak menjadi bintang di beberapa kebun binatang. Kendati begitu, hewan ini tak jarang pula menyerang manusia. Di California, AS, beberapa kasus serangan singa laut dilaporkan terjadi di pantai Manhattan, Newport, dan San Francisco pada 2006. Beberapa ilmuwan setempat mengatakan perilaku singa laut sulit diduga dan dapat tiba-tiba menjadi agresif.
8. Ikan Pari
3. Ikan Pari
Nama hewan ini begitu banyak menyita perhatian dunia semenjak kematian tragis ahli biologi sekaligus pembawa acara “Crocodile Hunter” Steve Irwin pada 2006. Ekor ikan pari yang berbentuk seperti tombak dan mengandung banyak racun telah menusuk Steve dan membuatnya mengalami gagal jantung.
7. Buaya Air Asin
4. Buaya Air Asin
Buaya air asin memiliki reputasi sebagai salah satu pemangsa paling ganas di dunia. Hewan yang dapat tumbuh hingga lebih dari enam meter dan berbobot 1.500 kilogram ini memiliki beragam mangsa, antara lain monyet, kanguru, banteng, ikan hiu, dan bahkan manusia. Dengan menggunakan kekuatan dahsyat, buaya air asin menggigit sambil memutar-mutar mangsanya di dalam air untuk melumpuhkan dan kemudian memakannya.
6. Ikan Singa
5. Ikan Singa
Menjadi ikan favorit penghuni aquarium, ikan singa terkenal dengan duri-durinya yang beracun. Walaupun tidak terlalu mematikan pada manusia, racunnya dapat mengakibatkan sakit kepala, muntah-muntah, dan gangguan pernafasan. Menurut beberapa laporan, gejala tersebut berlangsung selama beberapa minggu.
5. Ular Laut
6. Ular Laut
Ketakutan dasar manusia pada ular menempatkan spesies ini pada daftar hewan laut berbahaya. Namun pada kenyataannya ular laut ini hidup tersembunyi di laut dan tidak terlalu mengancam kehidupan manusia. Kendati begitu, racun ular ini tetap saja menjadi momok menakutkan. Dalam sekali gigitan, racun ular ini mampu melumpuhkan mangsa dan membunuhnya dalam hitungan detik.
4. Ikan Buntal
7. Ikan Buntal
Racun mematikan bernama Tetrodotoxin (TTX) terkandung dalam ikan berbadan gendut ini. Racun yang lebih kuat dari sianida tersebut mengakibatkan kesulitan bernafas pada seseorang sebelum berujung pada kematian. Yang unik, sejumlah koki profesional di Jepang memisahkan bagian daging yang bisa dikonsumsi dari ikan buntal sebagai hidangan dengan cita rasa tinggi.
3. Ikan Batu
8. Ikan Batu
Ada dua alasan mengapa ikan ini masuk daftar hewan berbahaya. Pertama, ini adalah ikan paling beracun sedunia. Yang kedua, ikan berbentuk batu ini sangat ahli dalam hal penyamaran. Walau termasuk ikan pasif yang jarang menyerang, jangan sekali-kali menginjaknya. Racun dari duri ikan batu dapat menyebabkan kelumpuhan sementara dan kematian jika tidak segera diatasi.
2. Hiu Macan
9. Hiu Macan
Ikan hiu yang satu ini memakan segalanya. Sebut saja ikan, anjing laut, burung, cumi-cumi, hiu kecil, lumba-lumba, dan bahkan ban mobil pun akan dilahap oleh ikan bergigi tajam ini. Berdasarkan para ahli, hiu yang banyak hidup di daerah tropis ini dapat tumbuh sepanjang lima meter dengan bobot sekitar satu ton.
1. Ubur-Ubur Kotak









Makhluk berbentuk seperti agar-agar ini sangat berbahaya. Dalam tiap tentakel spesies ubur-ubur kotak Australia, terdapat cukup racun untuk membunuh 60 orang. Tak hanya itu, racun mematikan ini bekerja dalam kecepatan mengerikan. Cukup tiga menit dan nyawa seseorang pun akan melayang. Selain spesies tersebut, terdapat pula spesies ubur-ubur kotak asal Portugal yang konon sengatannya terasa seperti sambaran petir.
sumber : www.kaskusnews.com

Sumber : http://serba-sepuluh.blogspot.com/2010/01/daftar-10-binatang-laut-paling.html#ixzz1USPpy9zV

10 hewan laut yang jarang di temui

10 hewan laut yang aneh
No. 10 - Blobfish
[Image: 10-blobfish.jpg]

Ikan ini (kalau bisa disebut ikan) mungkin adalah ikan dengan penampilan teraneh di dunia. Ikan ini semalas tampaknya yang sekarang kita lihat. Bahkan untuk makanpun sedikit sekali menggunakan energinya. Intinya ikan ini sangat malas.

No. 9 - Axolotl
[Image: 9-axolotl.jpg]

No. 8 - Frilled Shark
[Image: 8-frilled-shark.jpg]
Banyak yang bilang hewan ini seperti belut.
Yang aneh lagi dari hewan ini selain tampangnya adalah, bahwa ia kembali hidup dari kematian. ( atau bisa kita sebut demikian )
Karena dahulu hewan ini sudah dinyatakan punah dengan beberapa bukti fosilnya, hingga pada sekitar akhir tahun 2006, seseorang menjumpainya berenang di laut bebas!

No. 7 - Anglerfish
[Image: 7-anglerfish.jpg]

kan jelek ini menghuni bagian dasar lelautan. Dengan duri yang panjang serta gigi yang tajam untuk menjebak mangsanya. Menurut sumber, kita tentu tidak ingin tahu bagaimana ikan yang aneh ini menarik pasangannya.

No. 6 - Loch Ness Monster
[Image: 6-nessie.jpg]
Kalau yang ini sudah terkenal. Biasa kita sebut dengan "Nessie".
Pada saat Agustus 1933, Majalah Courier mengeluarkan artikel yang menyatakan bahwa seseorang telah melihat sesosok hewan besar seperti naga. Tahun berlalu dan memang keberadaan Nessie dibuktikan( dengan foto,video, dan sebagainya). Karena bukti-bukti tersebut keberadaan makhluk ini tidak diterima, tidak juga ditolak oleh para ilmuwan.

No. 5 - Dana Octopus Squid
[Image: 5-giant-squid.jpg][

Nah, makhluk ini cukup unik dengan memberikan sinar kepada mangsanya untuk melemahkannya. Tapi bukan seperti yang anda bayangkan.
Sinar yang saya maksud hanya untuk membutakan mata mangsanya. Setelah itu barulah ia menerkamnya.

No. 4 - Leafy Sea Dragon
[Image: 4-leafy-sea-dragon.jpg]
Seperti yang kita lihat, hewan ini pandai berkamuflase. Sirip kecil yang dia miliki dan semua anggota tubuhnya sulit kita lihat. Mungkin kita kira rumput laut yang sedang mengambang dan sejenisnya. Jadi lain waktu kalau melihat sekumpulan rumput laut, nikmati keindahannya juga sadarlah siapa tahu anda sedang melihat hewan air paling aneh di dunia.

No. 3 - Longhorn Cowfish
[Image: 3-longhorn-cowfish.jpg]
Binatang ini tampak seperti bantalan udara yang terbang. Mereka memiliki semacam racun/toksin dari kulitnya yang membuat dagingnya memiliki rasa enak namun mematikan. Mereka biasanya membuat suara bising yang keras ketika dirinya tertangkap.

No. 2 - Viperfish
[Image: 2-viperfish.jpg]
Ikan ini (katanya) sangat mudah dibayangkan walau tidak ada gambarnya.
Bayangkan saja sebatang bater baseball dengan kepala predator di ujungnya. Tambahkan juga sisik dan beberapa gigi tajam.
Ikan ini memiliki antena di ujung kepalanya yang bisa menyala untuk menarik mangsanya.

No. 1 - Vampire Squid
[Image: 1-vampire-squid.jpg]
Nama yang keren ini diberikan karena cara dia berenang dan meluncur seperti seekor kelelawar sedang terbang.
Hal terkeren atau bisa disebut teraneh dari binatang ini adalah kemampuannya untuk menghipnotis lawan/ mangsanya dengan "photophores" yang terdapat di lengannya.

PEMELIHARAAN KERANG ABALONE DENGAN METODE PEN-CULTURE

Pemanfaatan sumber daya laut tidak hanya dilakukan melalui penangkapan, tetapi juga perlu dikembangkan usaha budidaya, salah satunya adalah budidaya laut. Saat ini pengembangan budidaya laut lebih banyak mengarah kepada ikan-ikan ekonomis tinggi dan tiram mutiara, sementara diperairan Indonesia masih banyak biota-biota laut yang masih bisa dikembangkan dan mempunyai nilai ekonomis tinggi, salah satunya adalah kerang abalone (H. asinina). Pengembangan usaha budidaya kerang abalone dimasa datang mempunyai prospek cukup cerah, mengingat beberapa keunggulan yang dimilikinya baik dari teknik budidaya sampai dengan pemasaran.
Daging abalon mempunyai gizi yang cukup tinggi dengan kandungan protein 71,99%; lemak 3,20%; serat 5,60%, abu 11,11%; dan kadar air 0,60% serta cangkangnya mempunyai nilai estetika yang dapat digunakan untuk perhiasan, pembuatan kancing baju dan berbagai bentuk barang kerajinan lainnya. Produksi kerang abalone saat ini lebih banyak diperoleh dari tangkapan di alam, dan ini akan menimbulkan kekwatiran akan terjadinya kelangkaan yang berakhir pada kepunahan.
Oleh karena itu, Loka Budidaya Laut-Lombok sebagai salah satu pengerak dalam pengembangan budidaya laut mengembangkan metode budidaya kerang abalone dengan 2 metode yaitu KJA dan Pen-Culture (kurungan tancap) yang dapat memberikan jalan keluar untuk mengurangi ketergantungan produksi pada usaha penangkapan dan meningkatkan produksi secara kontinyu.
BIOLOGI KERANG ABALONE
KLasifikasi dan Morfologi
Klasifikasi abalone adalah sebagai berikut :
Class : Gastropoda
Sub Class : Orthogastropoda
Ordo : Vetigastropoda
Super Family : Pleurotomarioidea
Family : Haliotidae
Genus : Haliotis
Species : Haliotis asinina
Kerang abalone memiliki satu cangkang yang terletak pada bagian atas. Pada cangkang tersebut terdapat lubang-lubang dalam jumlah yang sesuai dengan ukuran abalone, semakin besar ukuran kerang abalone maka semakin banyak lubang yang terdapat pada cangkang. Lubang-lubang tersebut tertata rapi mulai dari ujung depan hingga belakang cangkang. Kerang abalone juga mempunyai mulut dan sungut yang terletak di bawah cangkang serta sepasang mata.
Gambar 1. Alat pencernaan kerang abalone.
Bagian-bagian lain dari kerang abalone dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 2. Bagian-bagian tubuh kerang abalone.
Habitat dan Tingkah Laku
Kerang Abalone biasa ditemukan pada daerah yang berkarang yang sekaligus dipergunakan sebagai tempat menempel. Kerang abalone bergerak dan berpindah tempat dengan menggunakan satu organ yaitu kaki. Gerakan kaki yang sangat lambat sangat memudahkan predator untuk memangsanya.
Pada siang hari atau suasana terang, kerang abalone lebih cenderung bersembunyi di karang-karang dan pada suasana malam atau gelap lebih aktif melakukan gerakan berpindah tempat. Ditinjau dari segi perairan, kehidupan kerang abalone sangat dipengaruhi oleh kualitas air. Secara umum, spesies kerang abalone mempunyai toleransi terhadap suhu air yang berbeda-beda, contoh; H. kamtschatkana dapat hidup dalam air yang lebih dingin sedangkan H. asinina dapat hidup dalam air bersuhu tinggi (300C). Parameter kualitas air yang lainnya yaitu, pH antara 7-8, Salinitas 31-32ppt, H2S dan NH3 kurang dari 1ppm serta oksigen terlarut lebih dari 3ppm.
Penyebaran kerang abalone sangat terbatas. Tidak semua pantai yang berkarang terdapat kerang abalone. Secara umum, kerang abalone tidak ditemukan di daerah estuaria yaitu pertemuan air laut dan tawar yang biasa terjadi di muara sungai. Ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adanya air tawar sehingga fluktuasi salinitas yang sering terjadi, tingkat kekeruhan air yang lebih tinggi dan kemungkinan juga karena konsentrasi oksigen yang rendah.
Makanan dan Kebiasaan Makan
Kerang abalone merpakan hewan herbivore, yaitu hewan pemakan tumbuh-tumbuhan dan aktif makan pada suasana gelap. Jenis makanannya adalah seaweed yang biasa disebut makro alga. Jenis seaweed/makro alga yang tumbuh dilaut sangat beraneka ragam. Secara garis besar ada 3 golongan seaweed/makro alga yang hidup di laut, yaitu; 1) makro alga merah (Red seaweeds), 2) alga coklat (Brown seaweeds), dan 3) alga hijau (Green seaweed). Ketiga golongan tersebut terbagi atas beberapa jenis dan beraneka ragam. Keragaman tersebut tidak semuanya dapat dimanfaatkan kerang abalone sebagai makanannya. Berikut ini spesies/jenis seaweed yang dapat dimanfaatkan kerang abalone sebagai makanannya, yaitu:
a. Makro alga merah, yaitu:
- Corallina
- Lithothamnium
- Gracilaria
- Jeanerettia
- Porphyra
b. Makro alga coklat:
- Ecklonia
- Laminaria
- Macrocystis
- Nereocystis
- Undaria
- Sargasum
c. Makro alga hijau, seperti Ulva
SARANA BUDIDAYA
Sarana Pada Metode Pen-Culture
Sarana yang dibutuhkan untuk budidaya kerang abalone pada metode ini adalah sebagai berikut:
  1. Wadah yaitu pen-culture atau kurungan tancap.
  2. Substrak yang terbuat dari paving blok dan genteng.
  3. Alat kerja, seperti; timbangan, keranjang/waskom, pacul, linggis dan palu.
Sarana ini akan dipergunakan dalam proses pembuatan dan peletakan wadah serta saat proses pemeliharaan berlangsung.
Sarana Pada Metode KJA
Metode KJA, sarana yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a. Wadah yang berupa unit keramba jaring apung yang dapat terbuat dari kayu atau bambu dilengkapi jangkar yang terbuat dari besi atau beton.
b. Wadah pemeliharaan yang terbuat dari waring.
c. Alat transportasi, seperti; perahu atau sampan.
d. Alat kerja, seperi; timbangan, palu dan gergaji.
e. Rumah jaga, dipergunakan untuk kegiatan pengamanan.
PEMILIHAN LOKASI
Kerang abalone hidup pada daerah karang berpasir disekitar pantai dan jarang bahkan tidak terdapat dimuara sungai. Hal ini yang akan menjadi pertimbangan utama dalam memilih lokasi budidaya kerang abalone. Oleh karena itu, tidak semua lokasi dapat dijadikan sebagai tempat budidaya kerang abalone. Selain factor lokasi, faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan adalah faktor keamanan. Faktor keamanan merupakan salah satu penentu dalam keberhasilan setiap kegiatan usaha yang dilakukan. Lokasi yang sangat ideal akan tetapi jika faktor keamanan tidak mendukung akan menimbulkan kerugian akibat dari pencurian dan hal ini akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
Berdasarkan pada metode budidaya, saat ini Loka Budidaya Laut-Lombok telah menerapkan dan mengembangkan 2 metode, yaitu; 1). Metode pen-culture (kurungan tancap) dan 2). Metode Keramba Jaring Apung (KJA). Pada kedua metode ini memiliki spesifikasi lokasi yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari persyaratan lokasi dari ke dua metode, yaitu:
a. Metode Pen-Culture.
Persyaratan lokasi untuk budidaya kerang abalone dengan metode pen-culture adalah sebagai berikut:
- Daerah pantai dengan curah hujan rendah
Lokasi sebaiknya mempunyai curah hujan rendah sepanjang tahun, hal ini untuk menghindari fluktuasi parameter air laut terutama salinitas yang mencolok. Pada daerah curah hujan tinggi akan berdanpak sangat buruk pada saat air surut, yaitu air hujan akan tergenang pada lokasi pen-culture, akibatnya salinitas akan turun secara drastis. Apabila hal ini berlangsung cukup lama akan menimbulkan stress dan membahayakan kehidupan kerang abalone dan berujung pada kematian.
- Daerah pantai yang jauh/tidak ada muara sungai.
Hal ini bertujuan untuk menghindari abrasi air tawar yang dapat mengakibatkan perubahan kualitas air, terutama salinitas serta partikel dan limbah yang terbawa oleh arus sungai. Keadaan sperti ini memberikan danpak yang buruk terhadap kehidupan kerang abalone. Oleh karena itu, daerah ini sebaiknya tidak dijadikan lokasi buddiaya kerang abalone.
- Keadaan pantai yang landai/datar (tidak curam/terjal).
Kedaan pantai yang landai/datar akan memudahkan dalam membangun konstruksi pen-culture, demikian sebaliknya, pada daerah pantai yang terjal akan mengakibatkan sulitnya menempatkan konstruksi/wadah budidaya.
- Dasar pantai pasir berkarang dan terdapat alga laut yang tumbuh (ex: padang lamun)
Pemilihan lokasi yang seperti ini untuk mendekatkan keadaan wadah budidaya dalam bentuk habitat asli kerang abalone. Selain itu, pada daerah berpasir suspensi atau partikel lumpur dalam badan air sangat sedikit sehingga kejernihan air tetap terjamin. Adanya alga yang tumbuh pada daerah tersebut akan menjadi tolak ukur untuk kesinambungan ketersediaan pakan serta kelangsungan hidup pakan yang akan diberikan seperti Gracilaria sp. Sebaliknya, pada daerah berlumpur akan terus terjadi kekeruhan akibat partikel tanah yang terbawa dalam badan air yang dapat menimbulkan endapan/sedimen yang pada akhirnya membahayakan kehidupan kerang abalone yaitu kerang abalone dapat tertimbun dalam endapan tersebut sehingga menyulitkan untuk memperoleh oksigen yang akhirnya tingkat mortalitas menjadi tinggi.
- Ketinggian air saat surut terendah.
Pada saat surut terendah, sebaiknya lokasi tetap pada daerah yang tergenang air, jika lokasi terletak pada daerah pantai yang kering, maka bagian dalam pen-culture harus digali dengan kedalaman minimal 10-15cm dengan tujuan untuk mempertahankan genangan air saat surut terendah. Hal ini bertujuan untuk menghindari perubahan suhu yang sangat mencolok dan menghindari kekeringan pada kerang abalone yang dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan kematian.
- Mudah dijangkau dan diawasi.
Lokasi harus mudah dijangkau (dekat dengan tempat tinggal), bertujuan untuk memudahkan pengawasan setiap saat, terutama kerusakan konstruksi atau hal lain yang dapat menimbulkan kerugian dan membahayakan kehidupan kerang abalone, seperti; adanya predator. Selain itu, dekatnya lokasi juga merupakan tindakan pengamanan yang tepat.
- Gelombang/ombak pantai yang tidak terlalu besar
Daerah pantai yang dijadikan lokasi harus terlindung dari hempasan ombak yang cukup besar, bertujuan untuk menghindari kerusakan pada wadah/konstruksi pen-culture. Hal lain, lokasi yang memiliki ombak besar maka usia ekonomis sarana akan menjadi pendek serta akan menambah biaya dalam konstruksi yang harus dibuat kokoh serta perbaikan, tentunya hal ini akan memperkecil margin keuntungan dan bahkan dapat mengakibatkan kerugian.
Gambar 3. Lokasi pen-culture
b. Metode KJA
Pemilihan lokasi budidaya kerang abalone dengan metode KJA pada prinsipnya sama dengan pemilihan lokasi pada budidaya ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis) dengan sistim KJA. Oleh karena itu, budidaya kerang abalone dapat dilakukan secara bersama dengan ikan kerapu bebek dalam jaring yang berbeda ataupun terpisah. Adapun persyaratan lokasi adalah sebagai berikut:
- Faktor gangguan alam.
Gelombang dan Arus:
Gelombang yang besar akan mengakibatkan goncangan rakit yang cukup kuat, hal ini akan menyebakan rusaknya konstruksi rakit dan kesulitan dalam bekerja. Selain itu, kekuatan arus juga sangat menentukan. Arus erat kaitannya dengan sirkulasi air dalam wadah pemeliharaan/jaring. Arus yang kuat akan dapat mengakibatkan terlilitnya wadah/jaring. Oleh karena itu, besar gelombang sebaiknya <>
Bukan daerah up-welling:
Lokasi ini terhindar dari proses perputaran air dasar kepermukaan (up-welling). Pada daerah yang sering terjadi up-welling sangat membahayakan kehidupan organisme yang dipelihara, dimana air bawah dengan kandungan oksigen yang sangat rendah serta gas-gas beracun akan kepermukaan yang dapat menimbulkan kematian secara massal. Lokasi seperti ini sebaiknya dihindari.
Pencemaran:
Kerang abalone merupakan hewan yang bergerak sangat lambat sehingga jika terjadi pencemaran baik pencemaran industri, tambak maupun dari limbah masyarakat setempat akan sulit untuk menghindar, akibatnya akan mengalami kematian secara massal.
Kedalaman perairan:
Kedalaman perairan sangat berpengaruh terhadap kualitas air pada lokasi tersebut. Lokasi yang dangkal akan lebih mudah terjadinya pengadukan dasar akibat dari pengaruh gelombang yang pada akhirnya menimbulkan kekeruhan. Sebagai dasar patokan pada saat surut terendah sebaiknya kedalaman perairan lebih dari 3m dari dasar waring/jaring.
- Faktor kualitas air.
Tabel 1. Parameter kualita air untuk budidaya kerang abalone (H. asinina).
No
Parameter
Satuan
Nilai rata-rata
1.
Salinitas
ppt
30-33
2.
Suhu
°C
29,5-30
3.
DO
mg/l
5,9-6,11
4.
pH
-
8,2-8,9
5.
Amonia
ppm
<>
6
Kecerahan
m
>10
Sumber: Loka Budidaya Laut-Lombok, NTB. 2005
Faktor kualitas air bukan merupakan suatu kendala jika daerah tersebut merupakan daerah budidaya ikan kerapu. Lain halnya pada lokasi yang baru, perlu dilakukan suatu pendekatan dengan cara pengukuran parameter kualitas air serta tindakan uji coba yang bersifat sederhana jika tidak memiliki alat pengukur kualitas air yaitu dengan cara memelihara beberapa ekor kerang abalone pada daerah tersebut, minimal sekitar 2-4 minggu (sekitar 1 bulan), dan parameter yang diamati adalah dapat bertahan hidup dan mampu memakan pakan yang diberikan. Ini yang akan dijadikan sebagai tolak ukur bahwa lokasi tersebut telah mampu mendukung budidaya kerang abalone.
DESAIN DAN KONSTRUKSI
Desain dan konstruksi harus di desain sedemikian rupa hingga membentuk suatu konstruksi yang layak untuk budidaya kerang abalone. Hal yang perlu diperhatikan adalah kekuatan konstruksi, daya tahan dan biaya konstruksi. Kita bisa saja membuat suatu konstruksi yang sangat kokoh dengan menggunakan bahan yang kuat, seperti besi anti karat (staenless), akan tetapi biaya yang dikeluarkan mesti tidak sedikit. Bagi para pengusaha yang mempunyai modal yang besar, hal itu bukan suatu masalah akan tetapi bagi masyarakat yang berpenghasilan cukup tentu hal ini akan menjadi suatu masalah.
Loka Budidaya Laut-Lombok dalam hal ini telah mendesain suatu konstruksi wadah budidaya kerang abalone dengan biaya yang relative terjangkau oleh masyarakat. Desain konstruksi yang telah dibuat adalah sebagai berikut:
a. Konstruksi Pen-Culture
Pen-culture berbentuk empat persegi panjang berukuran (PxLxT) 10x2x0,5meter yang di desain dari kayu. Untuk membuat 1 unit pen-culture membutuhkan bahan-bahan sebagai berikut:
- Kayu balok ukuran 8cm x 12cm x 4m = 3 batang
- Kayu reng ukuran 3cm x 4cm x 4m = 30 batang
- Papan uk. 3cm x 20cm x 4m = 6 lembar
- Kayu balok 4cm x 6cm x 4m = 4 batang
- Waring hitam (mess size 5mm) = 1 roll
- Tali 4mm = 0,5 roll
- Paving blok = 500 unit
- Genteng = 250 unit
- Semen = 2 sak
- Paku 7cm dan 10cm = 2 kg dan 0.5 kg
Gambar 4. Desain dan konstruksi pen-culture
Konstruksi pen-culture yang telah terbentuk dan ditempatkan pada lokasi yang telah ditentukan, paving blok dan genteng dapat diatur dan ditata secara berderet dalam pen-culture. Pemberian paving blok dan genteng ini bertujuan sebagai substrak menempel dan bersembunyi kerang abalone pada terang hari dan menciptakan suasana habitat aslinya.
Genteng disusun secara berbaris dengan kemiringan 450 searah dengan arah gelombang (tidak menghadap gelombang), sedangkan paving blok dipergunakan sebagai penyangga sekaligus pengapit antara genteng sehingga tidak mudah terbongkar akibat hempasan gelombang dan akan membentuk rongga atau jarak antara genteng yang dapat menjadi tempat persembunyian kerang abalone.
Gambar 5. Jenis Substrak (kiri) dara penyusunan substrak (kanan).
Selain menyelesaikan konstruksi pen-culture, langkah selanjutnya adalah penumbuhan makanan dalam pen-culture, salah satunya adalah Gracilaria sp. Hal ini dimaksudkan sebagai sumber makanan awal saat benih mulai ditebar. Penumbuhan/penanaman rumput laut jenis Gracilaria sp dilakukan dengan cara menyelipkan diantara selah-selah jajaran genteng untuk menghindari hanyutnya akibat adanya aliran air maupun ombak. Lama waktu penumbuhan hingga mulai penabaran benih sebaiknya 14 hari (2 minggu), dengan maksud bahwa dalam kurung waktu 14 hari Gracilaria sp diharapkan telah mampu melekat pada genteng/substrak.
Gambar 6. Penumbuhan pakan
a. Konstruksi KJA
Metode budidaya dengan KJA berbeda dengan metode pen-culture. Pada metode KJA lebih identik pada lokasi perairan dalam yang terlindungi, dalam arti bukan laut lepas dan jalur pelayaran. Desain dan konstruksi KJA pada umumnya sama, akan tetapi sering kali dibuat ukuran yang berbeda. Hal ini tentu tergantug pada kemanpuan dalam membuatnya.
Bahan-bahan untuk rangka rakit serta pelampung yang dipergunakan juga berbeda-beda, namun pada prinsipnya sama yaitu untuk memelihara biota hingga dapat memperoleh hasil yang memadai. Seperti, penggunaan rangka rakit dari bambu ataupun kayu. Hal yang terpenting dalam memilih bahan konstruksi rakit adalah kekuatan, daya tahan terhadap air (tidak mudah lapuk) dan harga beli yang terjangkau. Begitu pula dengan penggunaan pelampung, seperti drum besi yang dicat anti karat, drum palstik ataupun dari bahan strofoam yang terbungkus, namun pada prinsipnya hanya untuk mengapungkan keramba. Dalam memilih dan menentukan jumlah pelampung harus memperhitungkan daya apung atau kemanpuan menahan beban dan berat beban yang dibawa sehingga tidak mudah tenggelam.
Loka Budidaya Laut-Lombok sebagai salah satu pusat pengembangan budidaya laut telah mendesain suatu unit keramba jaring apung yang dapat dijadikan suatu petunjuk dalam menkonstruksi menjadi suatu unit keramba yang tahan terhadap gelombang. Bahan-bahan yang diperlukan untuk medesain 1 unit keramba adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Bahan konstruksi 1 unit rakit ukuran 8x8meter (4 lubang ukuran 3x3meter/lubang)
No
Item
Jumlah
Keterangan
1
Kayu ukuran 8cm x 12cm x 4m
24
batang
sebagai rangka rakit
2
Kayu ukuran 6cm x 12cm x 4m
6
batang
penguat/pengapit rangka
3
Kayu ukuran 4cm x 5cm x 4m
19
batang
sebagai rangka peneduh
4
Papan ukuran 3cm x 20cm x 4m
24
lembar
sebagai papan pijakan
5
Pelampung strofoam diameter 80cm
12
buah
untuk mengapungkan rakit
6
Orchdinet/paranet
1
roll
sebagai atap
7
Baut 19 untuk penguat rangka:




* Panjang 15cm
24
buah
sebagai penyambung kayu

* Panjang 20cm
24
buah
sebagai penguat sambungan kayu

* Panjang 25cm
36
buah
untuk pembentukan rangka rakit
8
Tali PE 7mm
1
roll
sebagai pengikat pelampung
9
Tali PE 4mm
2
roll
sebagai penahan/rangka atap
10
Tali jahit PE
0.5
kg
sebagai tali jahit orchid net
Sumber: Loka Budidaya Laut-Lombok, 2004
Bahan-bahan ini akan dirangkai menjadi satu hingga membentuk suatu rakit yang utuh. Proses pembuatan rakit sebaiknya dilakukan didarat dan dekat dengan lokasi yang telah dipilih sebagai lokasi budidaya, dengan tujuan memudahkan proses pengerjaannya dan mempercepat proses penyelesaiannya serta penempatan dilokasi budidaya. Metode perangkaiannya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 7. Konstruksi Kermba Jaring Apung (KJA).
Rakit yang telah jadi dan siap sebaiknya segera ditempatkan pada lokasi yang telah dipilih. Langkah awal penempatan rakit yaitu penempatan sebagian jangkar terlebih dahulu dan setelah rakit sampai dilokasi budidaya, jangkar lainnya dapat ditempatkan pada posisi yang telah ditentukan. Penempatan sebagian jangkar terlebih dahulu bertujuan sebagai titik awal posisi keramba sedangkan jangkar lainnya sebagai pengatur arah keramba. Keramba yang akan dipasang jika lebih dari 1 unit, posisi atau arah keramba sebaiknya berlawanan dengan arah gelombang, bertujuan untuk menghindari luas permukaan hempasan. Lain halnya dengan pemasangan 1 unit keramba pada suatu lokasi, pertimbangan ini tidak perlu untuk dilakukan. penempatan posisi untuk beberapa unit keramba dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 8. Posisi keramba terhada arah gelombang, angin dan arus
Selanjutnya, kegiatan budidaya kerang abalone dapat dilaksanakan. Pelaksanaan kegiatan budidaya kerang abalone dengan metode KJA dapat dibedakan dalam 2 cara/metode, yaitu metode integrated dan metode monoculture.
Sumber: Juknis Abalone BBL Lombok.